REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pihak Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon, berjanji akan menyelidiki fakta di balik tewasnya Abdul Qodir Jaelani (19 tahun) usai mengikuti kegiatan pendidikan pelatihan dasar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Kelestarian Alam (Mahapeka).
Pembantu Rektor III IAIN Syekh Nurjati, Cecep Sumarna menyatakan, telah membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri fakta dibalik tewasnya Jaelani.
"Kami sudah tegaskan tidak ada izin untuk segala tindak kekerasan dalam kegiatan kemahasiswaan,’’ kata Cecep, Senin (3/2). Dia menambahkan, pihaknya menjamin, jika menemukan ada tindak kekerasan, maka pelakunya akan dikeluarkan dari kampus.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam Mahapeka dan merupakan pemateri kegiatan, Saefudin, membantah adanya tindak kekerasan dalam pelatihan yang mereka laksanakan. Dia menerangkan, saat kejadian, mereka mereka sedang senam pagi.
"Korban mengeluh sakit dan muntah darah. Kami langsung bawa ke RS Djuanda,’’ ujar Saefudin