Kamis 06 Feb 2014 08:24 WIB

Takut AIDS, Istri Persingkat Nyawa Suami

Seorang perawat tengah memberikan cairan Anti Retroviral Virus (ARV) sebagai obat memperlambat perkembangan virus kepada anak dengan HIV/AIDS.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang perawat tengah memberikan cairan Anti Retroviral Virus (ARV) sebagai obat memperlambat perkembangan virus kepada anak dengan HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Seorang perempuan Rwanda belum lama ini membunuh suaminya, setelah sang suami mewarisi seorang janda yang suaminya diduga telah meninggal akibat AIDS yang tak dapat diobati, demikian laporan media lokal, Rabu (5/2).

Dalam peristiwa aneh itu, yang terjadi di Gisagara, satu kabupaten di Rwanda Selatan, perempuan setengah baya tersebut --Annonciata Kampororo-- melaksanakan rencana untuk membunuh suaminya, yang berusia 48 tahun, Anaclet Majyambere, setelah ia mendapat warisan istri dari mendiang saudara laki-lakinya.

Surat kabar bumiputera setempat "Umuryango" dengan mengutip keterangan warga desa dan polisi melaporkan perempuan itu sebelumnya menentang keras rencana suaminya untuk mewarisi janda itu, karena khawatir ia juga akan terinfeksi.

Namun ketika suaminya, yang keras kepala, membawa pulang janda saudaranya sesuai dengan budaya tradisi, Kampororo menolak hubungan suami-istri dan menuntut suaminya lebih dulu diperiksa AIDS, demikian laporan Xinhua.

Suaminya dengan tegas menolak permintaan itu, sehingga memicu pertengkaran dan percekcokan dalam rumah tangga mereka.

Perempuan itu --pedagang minuman tradisional yang sudah kesal dan bertekad melindungi dirinya dari kemungkinan penularan-- menyusun rencana bersama putranya dan saudara perempuannya yang tinggal tak jauh dari rumahnya, dan membunuh suaminya.

Pada hari penentuan, suaminya telah memutuskan untuk mengganti perabot rumah istri pertamanya, dan mengganti lembaran besi dengan yang baru serta memutuskan untuk bermalam di rumah tersebut.

Pertengkaran terjadi saat larut malam, dan dalam keributan yang selanjutnya terjadi, putra serta suadara perempuan tersangka bergegas memasuki rumah tersebut karena mengira pasangan itu diserang.

Ketiga orang tersebut lalu menyerang sang suami dengan menggunakan parang, palu, dan mereka menendang serta memukuli laki-laki itu sampai ia jatuh pingsan.

Mereka kemudian melempar lelaki tersebut ke luar rumah, dan saat perempuan itu belakangan memeriksa suaminya, ia mendapati sang suami sudah tewas. Polisi lokal menangkap ketiga tersangka, yang tampaknya akan menghadapi tuntutan pembunuhan.

Menurut pejabat kesehatan Rwanda, hubungan seks tanpa perlindungan dan memiliki lebih dari satu pasangan seks kadangkala menjadi penyebab utama penularan AIDS di negara kecil di Afrika Tengah tersebut, tempat sebanyak 300 ribu pasien hidup dengan HIV.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement