Sabtu 08 Feb 2014 01:29 WIB

Dua Warga Italia Yang Diculik di Libya Dibebaskan

Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dua pekerja bangunan Italia yang diculik di Libya bulan lalu telah dibebaskan, demikian diumumkan pemerintah Italia, Jumat.

"Saya sangat senang dan puas atas pembebasan Francesco Scalise dan Luciano Gallo," kata Menteri Luar Negeri Italia Emma Bonino dalam sebuah pernyataan tanpa penjelasan mengenai kondisi pembebasan tersebut.

Meski demikian, Bonino mengatakan, kedua orang itu dibebaskan berkat pekerjaan bersama Italia dan Libya. "Terima kasih yang tulus kepada para wanita dan pria di kementerian luar negeri dan lembaga-lembaga lain yang membantu mencapai hasil yang baik atas masalah ini di sebuah lingkungan yang sulit," katanya.

Kedua orang yang berangkat kembali ke Roma pada Jumat malam itu berada di Libya untuk bekerja di sebuah proyek pembangunan jalan di kota Derna untuk kontraktor General World dan baru beberapa bulan berada di Libya.

Mereka ditangkap dari mobil mereka oleh orang-orang bersenjata pada 17 Januari di luar Derna di Libya timur, kata laporan-laporan.

Keadaan kritis di Libya timur, khususnya di Derna dan Benghazi, yang telah menjadi pangkalan bagi kelompok-kelompok garis keras.

Setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan pemerintah Muamar Gaddafi, militan di Libya timur menyerang aparat keamanan, warga asing, hakim, aktivis politik serta pekerja media, yang menewaskan lebih dari 300 orang.

Pada 5 Desember, seorang guru Amerika ditembak mati di Benghazi, 15 bulan setelah serangan mematikan terhadap konsulat AS di kota Libya timur itu.

Korban tewas adalah seorang warga AS yang mengajar di sekolah internasional di kota itu, kata juru bicara badan keamanan Ibrahim al-Sharaa.

Pada hari yang sama, dua prajurit Libya tewas ditembak dalam insiden-insiden terpisah - serangan mematikan terakhir terhadap aparat keamanan dalam beberapa pekan ini.

Pada 28 November, tiga prajurit tewas ketika militer bentrok dengan militan Ansar al-Sharia pada hari terakhir pemogokan tiga hari untuk memprotes keberadaan milisi di kota itu.

Dalam serangan lain pada hari itu, orang-orang bersenjata yang naik sebuah kendaraan memberondongkan tembakan ke arah dua prajurit ketika mereka memasuki sebuah mobil setelah meninggalkan kafe, menewaskan satu orang.

Dewan kota Benghazi mengumumkan pemogokan tiga hari setelah patroli militer diserang di dekat markas Ansar al-Sharia, kelompok militan yang dituduh bertanggung jawab atas serangan terhadap misi AS pada 2012.

Benghazi, tempat lahirnya pemberontakan anti-pemerintah yang menggulingkan rejim Muamar Gaddafi, dilanda pemboman dan serangan-serangan terhadap aparat keamanan dan juga konvoi serta organisasi internasional dan beberapa misi Barat.

Pihak berwenang menyalahkan kelompok garis keras atas kekerasan itu. Militan yang terkait dengan Al Qaida menyerang Konsulat AS di Benghazi yang menewaskan Duta Besar AS untuk Libya, Chris Stevens, dan tiga warga lain Amerika pada 11 September 2012.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement