Sabtu 08 Feb 2014 21:28 WIB

Pengungsi Sinabung Bimbang dengan Tawaran Relokasi

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Joko Sadewo
Debu tebal erupsi Gunung Sinabung
Foto: EPA
Debu tebal erupsi Gunung Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Pengungsi bencana Sinabung, di Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut) yang lokasi rumahnya masuk pada rencana relokasi ragu-ragu untuk pindah. Mayoritas dari mereka enggan untuk tidak kembali ke rumah setelah masa pengungsian berakhir.

 

Meskipun sudah dipastikan pemerintah akan merelokasi letak desa yang mereka tempati ke lokasi yang lebih aman. Pengungsi asal Desa Sukameriah yang masuk dalam daftar relokasi Erika Sembiring (42 tahun) mengatakan, masih berpikir keras apakah akan mengikuti saran pemerintah atau tidak.

 

Dia yang sejak lahir hingga berumah tangga dengan tiga anak ini merasa berat hati bila Desa Sukameriah ditutup peradabannya. “Segala milik kami ada di sana, rumah, tanaman, dan ternak, kalau harus direlokasi berat rasanya,” ujar dia di Pos penampungan Gerej Mbelang, Desa Tandjung, Karo, Sabtu (8/2).

 

Menurut dia, memang hati berat bila harus meninggalkan kampung halaman. Namun mereka juga sadar desa mereka kini sudah tertutup abu vulkanik dan bila Sinabung kembali erupsi, bukan tidak mungkin tempat mereka akan kembali menjadi sasaran awan panas.

 

Untuk itu, kata dia, bila pun memang relokasi sudah tidak dapat dielakan, ia meminta agar lokasi desa yang baru nanti dapat menyediakan penunjang hidup mereka. Tanah yang subur, dekat dengan pusat penyedia kebutuhan hidup, dan juga lokasi aman dimintanya agar menjadi perhatian pemerintah.

 

Pengungsi lainnya dari desa Bekerah yang juga harus direlokasi, Martin Ginting (27) mengatakan, dia belum memutuskan apakah akan mau direlokasi atau tidak. Ia berujar akan berbicara di rembug desa dulu sebelum mengiyakan ajakan pemerintah untuk direlokasi.

 

“Kami akan bicara-bicara dulu dengan penduduk lain, kalau ikut (relokasi) kami berarti harus mulai kehidupan baru,” ujar dia yang saat ini mengungsi di Pos GPDI Sironga.

 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karo mengatakan tiga desa yakni Desa Sukameriah, Bekerah, dan Simacem harus dipindahkan lokasinya karena berada di zona paling berbahaya. Erupsi Gunung Sinabung akan dengan mudah menyapu desa itu bila jangkaun awan panas apalagi lahar menembus jarak 5 Km.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement