REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Golkar masih menjajaki calon wakil Presiden yang akan mendampingi Aburizal Bakrie (ARB) pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
"Sampai saat ini, pak Aburizal Bakrie yang telah diberi mandat oleh Rapimnas sebagai calon Presiden rajin melakukan 'roadshow' atau kunjungan ke sejumlah daerah dan saat ini tengah bereda di Jawa Tengah (Jateng), kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham,
Usai memberikan materi pada Rapat Koordinasi Daerah Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) dan Workhsop dan Diklat Juru kampanye daerah (jurkamda) Partai Golkar Kaltim, dia mengatakan kehadiran ARB di Jateng itu untuk menghimpun suara rakyat terkait siapa yang dinilai layak menjadi Cawapres sesuai harapan rakyat.
Salah satu pertimbangan yang digunakan Aburizal Bakrie dalam menentukan cawapres, kata Idrus Marham, yakni berdasarkan keinginan rakyat.
"Salah satu pertimbangan yang digunakan Aburizal Bakrie untuk menentukan Cawapresnya tergantung kepada keinginan rakyat dan tentu nanti secara formal kami chek apa kemauan rakyat dan itu dilakukan melalui survei," katanya.
Ia mengatakan, tentu yang diinginkan bahwa ARB nanti dalam menentukan cawapres didasarkan pada satu visi yakni Aburizal Bakrie dan Partai Golkar ingin sukses di dalam pencalonan yakni capres dan cawapres.
"Golkar ingin sukses dalam pemilihan dan sukses dalam kepemimpinan kelak jika Partai Golkar yang memenangkan Pemilu. Kita juga ingin memenangkan Pilpres dan sukses lima tahun kedepan," kata Idrus Marham.
Terkait nama tokoh yang kemungkinan akan menjadi calon cawapres mendampingi Aburizal Bakrie, Sekjen Partai Golkar itu menyebut bahwa sampai saat ini belum satupun calon kuat dari sejumlah tokoh nasional yang telah diusulkan masyarakat termasuk dari DPD partai berlambang pohon beringin tersebut.
Dia mengatakan, banyak sekali nama tokoh yang telah diusulkan baik dari masyarakat maupun DPD diantaranya, ada nama Pramono Edhie, Mahfud MD, Puan Maharani, termasuk Joko Widodo atau Jokowi.
"Usulan tersebut akan kami inventarisir dan semua itu akan kami kembalikan bagaimana Aburizal Bakrie sebagai orang yang diberi mandat dari partai untuk menentukan pilihannya, siapa yang akan mendampinginya dalam pertarungan pada 9 Juli 2014 mendatang," ujar Idrus Marham.
Idrus Marham mengatakan, saat ini Partai Golkar masih membuka kemungkinan lobi-lobi dari seluruh partai politik untuk berkoalisai pada Pilpres 2014.
"Saat ini, komunikasi tetap terbuka kepada seluruh partai politik dan seperti diketahui beberapa waktu lalu kami bertemu dengan PKS. Jadi, kami (Partai Golkar) sangat terbuka sebab dalam membangun bangsa memang harus dilakukan bersama," katanya.