REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI -- Pihak keluarga Anita Purnama Boru Huahuruk (35 tahun), seorang tenaga kerja wanita (TKW), yang ditemukan tewas dalam sebuah peti jenazah terapung di laut, menuntut aparat keamanan mengusut kasus ini.
"Keluarga berharap kepada pemerintah dan aparat untuk segera mengungkap kematian korban, karena pada saat dia pergi dari rumah dalam keadan sehat, kata Faisal, adik korban.
Faisal mengatakan, saat dirinya sampai di Bagansiapiapi Sinaboi untuk menjemput jenazah kakaknya, kondisinya sudah tidak bisa dilihat karena sudah busuk. Namun pihak keluarga yakin iu mayat Anita, karena terdapat tato bunga mawar di pundaknya dan indititas lainnya.
Kemudian mayat yang dibungkus plastik di dalam peti jenazah itu dibawa pulang untuk segera dikebumikan.Kini keluarga belum tahu apa penyebab kematian korban hingga mayatnya bisa dibuang dan terapung ke laut.
Sepeti diketahui, jenazah seorang tenaga kerja wanita asal Kota Binjai, Sumatera Utara, ditemukan nelayan dalam kondisi membusuk di dalam peti jenazah yang terapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi Provinsi Riau.Ketika ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk di dalam peti mati dan terapung di laut.
Anita merupakan warga Jalan Bintara Kelurahan Satria Kota Binjai, yang bekerja di Malaysia sejak beberapa waktu lalu.Mayat adiknya itu pertama kali ditemukan oleh nelayan dalam keadaan sudah membusuk di dalam peti dan terapung di laut di perairan Bagansiapiapi Sinaboi Provinsi Riau.
TKW yang telah meninggal dunia dengan kondisi mayat membusuk ini diketahui berkat informasi yang diterima dari polisi Airud Riau yang menghubungi mereka.