Selasa 11 Feb 2014 11:56 WIB

Kemendagri Tunggu Surat Bawaslu Soal Dana Saksi

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi (tengah) tersenyum seusai memindai data e-KTP miliknya di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi (tengah) tersenyum seusai memindai data e-KTP miliknya di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih menunggu surat keterangan resmi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soal dana saksi partai politik (parpol). Dirjen Bakesbangpol Kemendagri, Tanri Bali Limo mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat ke Bawaslu.

Mereka diminta tegas menyikapi polemik tersebut, apakah menolak atau bersedia bertanggung jawab atas dana itu. "Kalau Bawaslu tidak bersedia, kirimkan segera surat resminya. Sebab, usulan ini kan dari Bawaslu Parpol dan Pemerintah, jadi harus melalui keterangan formal," kata Tanri yang ditemui Republika di Jakarta, Selasa (11/2).

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik mengatakan pada prinsipnya penyelenggaraan pemilu perlu ada penguatan pengawasan. Namun pihaknya enggan berkomentar bagaimana sikap KPU terkait dana saksi tersebut.

"KPU tidak bisa masuk pada hal itu," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement