REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– PT Pertamina (Persero) akan mengoperasikan secara resmi kapal Very Large Gas Carrier Pertamina Gas I.
Kapal tersebut merupakan kapal pengangkut liquified petroleum gas (LPG) yang akan memperkuat armada kapal milik Pertamina dalam rangka memperkuat ketahanan sok dan memperlancar distribusi LPG, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Peresmian pengoperasian VLGC tersebut akan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di Pulau Sambu, Kepulauan Riau, Rabu (12/2) bersamaan dengan enam proyek niaga migas lainnya.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, kapal Pertamina Gas I merupakan bagian dari rencana penambahan armada milik Pertamina yang tertuang dalam rencana jangka panjang Pertamina.
Penambahan kapal VLGC ini akan semakin memperkuat jumlah armada kapal milik Pertamina khususnya tipe LPG carrier. Terkait dengan meningkatnya penggunaan LPG oleh masyarakat, maka keberadaan kapal ini akan bisa memperkuat ketahanan stok dan memperlancar distribusi LPG khususnya di wilayah timur Indonesia.
Bertambahnya armada kapal ini sekaligus memperkuat posisi posisi tawar Pertamina di antara para ship owners.
“Kapal Pertamina Gas I ini merupakan kapal multi fungsi yang tidak hanya sebagai LPG carrier namun juga berfungsi sebagai floating storage and offloading (FSO) dan sekaligus sebagai dermaga untuk memindahkan muatan ke kapal-kapal LPG kecil untuk distribusi ke berbagai wilayah. Pertamina dan Indonesia perlu bangga karena kapal baru ini merupakan kapal VLGC terbesar pertama di dunia yang dibangun dengan kerja sama antara Pertamina dan Hyundai selaku galangan kapal terbesar dunia. Kerjasama tersebut dimulai sejak dari tahapan desain, pengawasan hingga delivery dari Korea Selatan ke Indonesia juga diawaki penuh oleh crew Pertamina,” terang Hanung seperti dikutip dari rilis, Selasa (11/2) siang.
“Dengan demikian, pengoperasian VLGC ini memungkinkan Pertamina melakukan efisiensi dan memperlancar dalam pendistribusian LPG kepada masyarakat,” jelas dia.
Pertamina Gas I dibangun di Hyundai Heavy Industries Co Korea Selatan dengan Panjang 225,81 meter, lebar 36,60 meter, kedalaman 22,30 meter, Maximum Draft 11,40 meter, Deadweight 54.433 ton dan sanggup membawa muatan 84 ribu cubic metric atau setara dengan 50 ribu ton.
Pertamina Gas I memiliki kualitas, keamanan, dan perlindungan lingkungan yang mengacu pada peraturan Maritim International (IMO) dan memenuhi persyaratan badan klasifikasi International yang disertifikasi oleh Lloyd Register (Inggris), memenuhi persyaratan Standar Gas International (IGC) serta telah mendapatkan approval Final Inspection dari Badan International OCIMF (Oil Companies International Marine Forum).