REPUBLIKA.CO.ID, AL QUDS -- Israel tengah merencanakan pembangunan sebuah sekolah agama Yahudi di jantung Al Quds (Yerusalem Timur).
“Rencana ini berada di antara proyek-proyek pemukiman baru Zionis lainnya,” kata pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Ahmed Qorei, seperti dilansir World Bulletin, Rabu (12/2).
Ia menuturkan, selain membangun sekolah dan gedung baru untuk perusahaan National Insurance Institute di dalam lingkungan warga Palestina, pemerintah Israel juga berencana memindahkan beberapa kantor pemerintah kota yang diduduki. Qorei memperingatkan, langkah tersebut dapat menghambat perundingan damai antara Palestina dan Israel yang saat ini sedang ditengahi AS.
“(Rencana Israel) membangun sebuah sekolah Yahudi dan pusat pemukiman di jantung lingkungan Palestina, terutama Syeikh Jarrah, merupakan pukulan bagi upaya AS (dalam proses perdamaian),” ujarnya.
Baik PBB maupun AS, menganggap aktivitas permukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki sebagai pelanggaran hukum internasional. Karena itu, kata Qorei lagi, komite PLO untuk urusan Al Quds akan menggelar sidang pada hari ini untuk membahas rencana baru pemerintah Zionis tersebut. Sementara, di lain pihak, para pejabat Israel enggan mengomentari masalah ini.