REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Afghanistan, Kamis (13/2), merilis 65 tahanan yang dianggap berbahaya oleh Amerika Serikat. Tahanan diangkut dengan bus dari penjara Bagram di utara ke ibukota Kabul.
Laporan menyatakan, tahanan sebagian besar berasal dari selatan dan timur Afghanistan. Para tahanan terlihat tertawa dan tersenyum dari dalam bus yang berjalan meninggalkan fasilitas tersebut.
Pembebasan tahanan telah diperintahkan oleh Presiden Hamid Karzai beberapa pekan lalu. Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah Afghanistan mengambil alih penjara dari pasukan AS.
Juru bicara penjara Mayor Nimatullah Khaki mengatakan, para tahanan dibebaskan setelah pukul 09.00 pagi waktu setempat dari penjara Parwan di dekat Bagram, utara Kabul. Pasukan AS di Afghanistan sebelumnya mengutuk keputusan pemerintah Afghanistan untuk membebaskan ke 65 tahanan tersebut. Mereka menganggap para tahanan merupakan ancaman besar bagi keamanan.
"Pelepasan tahanan tersebut merupakan langkah besar mundur bagi penegakan hukum di Afghanistan," kata militer AS dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.
AS berpendapat, para tahanan yang dibebaskan memiliki bukti kuat terlibat dalam sejumlah kasus. DNA mereka dianggap terbukti berhubungan dengan kasus bom pinggir jalan. Namun, Kabul menyatakan tak cukup bukti menahan mereka.