REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seekor kijang (muntiacus muntjak) berusia delapan tahun yang merupakan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali ditemukan mati di kandangnya, Kamis (13/2).
Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Agus Supangkat mengatakan, kijang tersebut itu pertama kali ditemukan mati oleh petugas KBS yang kebetulan sedang berkeliling untuk memantau kondisi satwa. "Satwa itu diketahui mati sekitar pukul 05.00 WIB," katanya.
Menurut dia, hasil otopsi menunjukkan bahwa, kijang ini mati karena perutnya kembung dan di dalam perutnya ditemukan sisa makanan berupa rumput. "Memang hewan yang memakan rumput, paling rentan terkena kembung dibanding yang tidak makan rumput," ujarnya.
Agus mengatakan kematian kijang ini mengurangi jumlah koleksi kijang yang kini menjadi berjumlah 19 ekor.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, ada tiga hal yang kini tengah difokuskan untuk meningkatkan kinerja KBS, di antaranya, penataan manajemen.
Untuk itu, lanjut dia, PDTS KBS akan merekrut sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kemampuan dan kapasitas dalam organisasi KBS dan sekaligus manajemen satwa.
Selain itu, lanjut dia, perencanaan penataan kandang untuk kenyamanan dan keamanan satwa. "Kami akan fokus pada dua ini dulu. Percuma kalau KBS dibuat bagus jika kalau manajemen dan pengelolaannya buruk," katanya disela-sela peresmian lima Broadband Learning Center (BLC) baru yang dipusatkan di Rumah Susun (Rusun) Grudo.