REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua hari karena pekatnya hujan abu vulkanik telusan Gunung Kelud yang mengguyur wilayah tersebut.
Kebijakan tidak melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Jumat (14/2) dan Sabtu (15/2) tersebut ditetapkan setelah digelar rapat koordinasi antara Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. "Kegiatan belajar mengajar di sekolah ditiadakan hingga Sabtu (15/2), termasuk kegiatan sekolah yang dilakukan di luar sekolah diharapkan dihentikan terlebih dulu," kata Haryadi di Yogyakarta, Jumat (14/2).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, semua jenjang sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA/SMK atau sederajat diliburkan selama dua hari. "Siswa diminta untuk belajar di rumah. Orang tua diharapkan dapat memberikan pendampingan selama anak belajar di rumah," katanya.
Edy mengatakan, hujan abu vulkanik yang cukup lebat tersebut berbahaya bagi kesehatan sehingga akan sangat berisiko apabila siswa tetap dipaksakan masuk sekolah. Pengumuman dan informasi mengenai penghentian kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua hari tersebut telah disampaikan ke masing-masing sekolah untuk kemudian dilanjutkan ke orang tua siswa.
Sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta juga sudah memasang papan pengumuman yang menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar dihentikan karena hujan abu vulkanik Gunung Kelud.