Jumat 14 Feb 2014 23:33 WIB

Kelud Meletus, Matahari tak Nampak di Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON-– Letusan gunung Kelud terasa dampaknya hingga di Cirebon, Jumat (14/2). Sejak pagi hari, matahari tak nampak karena tertutup awan abu-abu. Namun, masyarakat tetap merasakan suhu udara yang panas.

 

Debu vulkanik akibat letusan gunung Kelud dirasakan warga di Kabupaten/Kota Cirebon. Hingga sore hari, langit di Cirebon pun masih terlihat mendung karena tertutup awan abu-abu. Debu itu awalnya mulai terlihat di wilayah Cirebon bagian timur sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah itu, debu tersebut juga mulai terlihat di daerah lainnya di Cirebon.

 

Berdasarkan pantauan, abu vulkanik gunung Kelud itu jelas terlihat menempel di sejumlah kendaraan maupun  benda berwarna hitam. Abu tersebut berbentuk butiran sangat halus berwarna abu putih. Hal itu seperti yang terlihat pada barisan jok sepeda motor yang terparkir di Jalan Pasuketan Kota Cirebon.

 

‘’Saya terkejut melihat jok motor saya dipenuhi debu tipis berwarna putih,’’ tutur Maman, seorang warga Ciledug, Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement