Sabtu 15 Feb 2014 17:14 WIB

Patung Mirip Liberty Tanpa Busana Ditemukan di Pantai Palestina

Para wisatawan yang mengunjungi New York hari Ahad (13/10), bisa kembali berkunjung ke komplek Patung Liberty yang kembali dibuka.
Foto: AP
Para wisatawan yang mengunjungi New York hari Ahad (13/10), bisa kembali berkunjung ke komplek Patung Liberty yang kembali dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Penemuan patung perunggu seukuran manusia, berbentuk dewa Yunani kuno dalam keadaan telanjang, membuat pusing penguasa Palestina wilayah Muslim dengan dilema, apakah harus membungkusnya.

Terdapat kepekaan agama mengenai patung-patung berbentuk tubuh telanjang dan benda-benda pemujaan termasuk misteri yang melingkupi keadaan bagaimana patung Dewa Apollo itu muncul. Seorang nelayan,  mengatakan menemukan patung itu di pantai, tetapi patung perunggu patina hijau (mirip Patung Liberty) yang ditaksir berusia 2,500 tahun itu diyakini merupakan artefak yang ditemukan di daratan.

Patung tersebut memiliki bobot 450 kg dan tinggi 1,7 meter, kini disita polisi dan disimpan di tempat yang tidak diungkapkan untuk kepentingan penyelidikan meskipun pemerintah Hamas sudah mengedarkan fotonya.

Nelayan Jawdat Ghorab (26) dari kota Deir al-Balah di pusat Jalur Gaza mengatakan kepada kantor berita AFP ia menemukan patung tersebut di antara bebatuan di tepi pantai Agustus tahun lalu. "Saya tahu itu benda pusaka, pemberian Tuhan," katanya Sabtu (15/2). "Saya pikir kehidupan saya yang miskin akan berubah."

Ia mengaku, dengan kerja keras, ia bersama keluarganya mengangkut patung itu dengan kereta keledai lalu membawanya pulang dan meletakkannya di atas kasur hingga polisi menyita patung itu.

Ghorab mengaku telah menghancurkan salah satu jari patung itu karena menduga terbuat dari emas.

"Saya meminta pemerintah untuk memberi hadiah 10 persen dari nilai patung itu," katanya dengan harapan diakui sebagai penemunya.

Menteri Pariwisata Otorita Palestina, Hamdan Taha mengatakan kekhawatirannya hanyalah pada restorasi patung dan kemungkinan penjualannya. "Ini sangat penting dan temuan ilmiah yang menarik dan kami mencoba --bersama sejumlah pihak -- mengikuti perkembangannya."

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement