REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Penemuan patung perunggu seukuran manusia, berbentuk dewa Yunani kuno dalam keadaan telanjang, membuat pusing penguasa Palestina wilayah Muslim dengan dilema, apakah harus membungkusnya.
Arkeolog Gaza yang muda usia, Fadel al-Utol mendesak pemerintah dan penguasa parisiwata Hamas dan badan purbakala untuk memberikan restorasi patung Apollo Gaza itu pada tim Palestina-Prancis dan memajangnya di museum setempat. "Kepekaan yang kuat di Gaza dengan agama yang konservatif mungkin akan mengharuskan menutup alat kelamin dengan ukiran daun murbei yang antik, di luar pertimbangan Palestina dan nilai-nila Islam" katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (15/2).
Wakil Perdana Menteri Hamas, Ziad al-Zaza mengatakan bahwa organisasinya ingin "melestarikan benda-benda kuno dan sejarah peradaban manusia".
Patung itu di tangan Kementerian Dalam Negeri yang menangguhkan penyelidikan untuk menentukan apakah ditemukan di laut atau dipindahkan dari tempat lain. Setelah selesai, patung itu akan dikembalikan ke kementerian benda purbakala dan pariwisata yang akan menjalin kontak dengan pihak-pihak internasional, khususnya Prancis yang berminat pada benda antik dari Gaza.
Sebelumnya, seorang nelayan mengatakan menemukan patung itu di pantai, tetapi patung perunggu patina hijau (mirip Patung Liberty) yang ditaksir berusia 2,500 tahun itu diyakini merupakan artefak yang ditemukan di daratan. Patung tersebut memiliki bobot 450 kg dan tinggi 1,7 meter, kini disita polisi dan disimpan di tempat yang tidak diungkapkan untuk kepentingan penyelidikan meskipun pemerintah Hamas sudah mengedarkan fotonya.