REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kepolisian Aceh masih mendalami kasus penyerangan yang dilakukan dengan senjata api ke posko Caleg Partai Nasdem di Aceh Utara, Ahad (16/2) dini hari kemarin. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi memeriksa lima saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto, dari lokasi kejadian, polisi menemukan tujuh selongsong peluru. “Kami kumpulkan dari posko yang ditembaki, dilihat dari pelurunya dan keterangan saksi senjata yang digunakan diduga jenis laras panjang,” ujar perwira melati tiga ini Senin (17/2).
Agus menambahkan, akibat peristiwa penembakan oleh orang tidak dikenal itu, terjadi kerusakan di bagian kaca-kaca dan spanduk posko. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dari aksi perusakan itu. “Ada yang dianiaya tiga orang, mereka juga dijadikan saksi untuk kasus ini,” kata dia.
Sebelumnya, pada Senin posko dari partai pimpinan Surya Paloh ini ditembaki orang tak dikenal. Diduga para pelaku berjumlah lebih dari dua orang. Tuduhan mengarah pada adanya persaingan politik karena Nasdem disebut-sebut mulai memiliki kekuatan di tanah kelahiran Paloh, Aceh.