REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar masih memiliki hutang yang cukup besar ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Menurut Kepala Dinkes Jabar, Alma Lucyati, hutang Dinkes Jabar ke RSHS nilainya mencapai Rp 37 miliar.
''Ya, kami masih banyak hutang. Itu laporan RSHS 2013,'' ujar Alma kepada wartawan, Senin (17/2).
Alma menjelaskan, Dinkes Jabar memiliki hutang ke RSHS karena sebelumnya, tak ada sistem rujukan. Jadi, semua berobat ke RSHS. Padahal, harga biaya pengobatan ke RSHS 1.300 kali lebih mahal dari tarif RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah).
''Jadi, hutangnya itu dari semua masyarakat Jabar yang berobat ke RSHS pada 2013 kemarin,'' katanya.
Padahal, kata dia, seharusnya saat sakit masyarakat memeriksakan diri dulu ke RSUD. Kalau tak bisa ditangani, baru dirujuk ke RSHS. Jadi, sebenarnya yang harus membayar hutang tersebut adalah kabupaten/kota. ''Harusnya ke RSUD, ini kan masyarakat langsung aja ke RSHS. Hutang RS sawsta juga ada, tapi tak sebanyak RSHS,'' katanya.
Alma mengatakan, Dinkes Jabar sebenarnya sudah memberikan himbauan ke Pemkab/Pemkot, untuk melunasi hutang tersebut. Tapi, kalau pemerintah daerah tersebut tak memiliki dana bagaimana.
Dinkes Jabar sendiri, kata dia, belum melunasi hutang tersebut karena dana yang ada belum mencukupi. Untuk membantu Jamkesda saja, Dinkes Jabar sudah mengalokasikan Rp 95 miliar. Itu pun, masih kurang karena kebutuhan untuk Jamkesda sebenarnya Rp 425 miliar. ''Mau gimana, uangnya sedikit. Sekarang, mau bayarin hutang, atau asuransi,'' katanya.