REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Narapidana kasus narkoba Schapelle Leigh Corby dikabarkan mendapat tawaran wawancara eksklusif dengan bayaran miliaran rupiah. Tawaran itu dikabarkan datang setelah warga negara Australia itu mendapatkan pembebasan bersyarat.
Menanggapi kabar tersebut, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana mengkhawatirkan imbas dari wawancara tersebut. Menurut dia, isi wawancara Corby bisa saja akan menimbulkan persoalan.
"Sebaiknya tidak ada wawancara itu, karena tentu saja nanti wawancaranya bisa menjadi polemik, bisa menjadi berbagai macam," kata Denny, Selasa (18/2).
Menurut Denny, ia dan juga Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin telah menyampaikan pendapat itu pada pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali. Sehingga, ia mengatakan, pihak Lapas bisa menyarankan kepada Corby untuk tidak melakukan wawancara eksklusif dengan bayaran mahal itu. "Kalau dia tetap melakukan itu, tentu kita akan review," kata dia.
Denny mengatakan, isi wawancara berpotensi menimbulkan polemik dan akhirnya meresahkan masyarakat. Meresahkan masyarakat termasuk dalam salah satu syarat yang bisa berujung pada pencabutan pembebasan bersyarat.
Karena itu, Denny mengingatkan Corby atau pun narapidana lainnya yang mendapat pembebasan bersyarat untuk memenuhi ketentuan. "Itu (meresahkan masyarakat) salah satu syarat saja diantara berbagai syarat pembebasan bersyarat bisa dicabut," ujar dia