REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Luapan lahar dingin Gunung Kelud yang melanda wilayah Kabupaten Kediri turut menghebohkan warga di selatan gunung itu, seperti di Kecamatan Talun, Gandusari dan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, seiring menyebarnya bau belerang, Selasa malam.
Namun, pantauan wartawan Antara di Kali Lekso dan Kali Semut di Kecamatan Wlingi serta Kali Jari dan tanggul lahar Kali Putih daerah Sumberejo, Kecamatan Talun, hingga pukul 21.00 WIB tak terjadi luapan banjir lahar tersebut.
Luapan lahar dingin di Kali Konto, Kabupaten Kediri, dilaporkan meninggi hingga mendekati badan jalan raya di sekitar jembatan utama penghubung Kediri-Malang, sehingga aparat keamanan sempat menutup arus lalu lintas dengan dialihkan ke jalur lain.
Banjir lahar menyusul hujan deras tersebut dilaporkan juga mengalir ke Kali Lekso dan Kali Putih, sehingga warga di daerah hilir Kecamatan Wlingi, Gandusari dan Talun segera mengantisipasinya.
"Laporan dari warga Krisik (hulu Kali Lekso, red), sejak petang tadi sudah terjadi aliran lahar. Kalau itu benar, tentu beberapa jam kemudian aliran lahar tersebut sampai Wlingi," ujar Jamil, warga yang tengah mengecek ke Kali Lekso.
Dari pantauan, aliran air Kali Lekso terlihat terjadi sedikit peningkatan dengan warna keruh, namun oleh warga dianggap sebagai hal biasa, sama seperti saat terjadi hujan di hulu.
Sementara aliran air di Kali Semut dan Kali Jari masih cukup jernih walau sedikit membesar dari biasanya. Sedangkan warga Sumberejo di bawah tanggul lahar Kali Putih Sumberagung menyatakan banjir lahar belum sampai daerah tersebut.
"Di hulu Sumber Agung kabarnya sudah ada aliran lahar, tapi di sini masih biasa saja, normal, aman," kata Tarminingsih, warga Sumberejo.
"Saya segera ke Gandusari menemani ibu di Sukosewu, karena khawatir luapan lahar membesar. Alhamdulillah sampai malam ini aman," kata Ninik, seorang guru yang tinggal Kaweron, hilir Kali Jari dan Kali Semut.
Meski kondisi aman, Posko Bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar di Jalan Bromo, Wlingi, tetap siaga 24 jam, mengantisipasi dampak letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2) malam.