REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Sebuah pusat budaya dan bahasa Aborigin yang bertujuan membangkitkan bahasa bumiputera Australia diluncurkan hari Rabu (19/2) di kota Coffs Harbour, New South Wales.
Menteri urusan bumiputera, Victor Dominello, secara resmi meluncurkan sentra bahasa yang bernama Northern Gumbaynggirr Aboriginal Language and Culture Nest, di Education Campus.
Bahasa Gumbaynggirr secara tradisional digunakan di kawasan yang dibatasi oleh sungai Nambucca, di sebelah selatan, dan sungai Clarence, di Utara, serta di arah barat, setelah dataran Guyra.
Menurut Dominello, proyek tersebut dikembangkan setelah diadakan konsultasi dengan lebih dari 1.000 perwakilan dari pihak bumiputera. Bahasa Aborigin terancam punah, ucapnya.
"Bahasa merupakan kunci dari begitu banyak hal yang penting bagi komunitas-komunitas Aborigin," ucap Dominello, "Karena itulah, kita memulai Language and Culture Nests dengan bekerjasama dengan masyarakat."
Dengan proyek ini, akan ada cara belajar bahasa Aborigin Gumbaynggirr yang sistematis di sekolah-sekolah.
"Jadi, kalau ada siswa Aborigin, atau bahkan siswa non-Aborigin, berbakat dalam bidang bahasa dan ingin mengembangkan bakat tersebut, sudah ada jalurnya, mulai dari sekolah dasar, hingga sekolah menengah, universitas. Saat ini, hal macam itu, dalam bentuk terkoordinir, belum ada," ucapnya.