REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap usai hujan besar, Jalan S Parman, atau tepatnya di depan Mall Citraland dan Universitas Tarumanegara selalu digenangi air. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan jalanan tersebut selalu digenangi air.
Pertama, karena Jalan S Parman tidak memiliki mulut air yang cukup untuk mengalirkan air hujan menuju drainase. Kedua, karena air Kali Grogol sering meluap ke jalan.
Dalam kasus pertama, kata Jokowi, Dinas Pekerjaan Umum sudah menyiagakan pompa di pinggir sungai. Fungsinya untuk menyedot air dari jalan untuk dibuang ke kali. Sementara, untuk kasus kedua, perlu dibuat tanggul untuk menahan agar air kali tidak meluap ke jalan.
"Makanya sekarang ini tanggul kalinya sedang ditinggikan, supaya air tidak melimpas ke jalan," ujar Jokowi saat meninjau pembangunan tanggul, Senin (24/2).
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan yang ikut mendampingi Jokowi mengatakan, tanggul Kali Grogol akan ditinggikan menjadi 1,5 meter dengan panjang 400 meter. Pembangunan tanggul ini, kata dia, akan rampung dalam dua pekan.
Menurut Manggas, Jalan S Parman ini merupakan jalan milik negara. Ada 40 jalan negara lain yang memiliki permasalahan serupa, minim mulut air. Dia mengatakan, pihaknya saat ini juga sedang menambah mulut air di sejumlah jalan milik negara untuk melancarkan aliran air menuju drainase.