REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Pasukan penjaga perdamaian Afrika, Minggu (23/2) waktu setempat, menggagalkan upaya para pemimpin milisi anti-Balaka Republik Afrika Tengah untuk keluar dari penjara Bangui dengan bantuan kepala fasilitas itu. Demikian kata berbagai sumber.
''Pembobolan penjara dihentikan berkat kewaspadaan unit Rwanda di pasukan MISCA Afrika,'' tulis satu pernyataan oleh pasukan penjaga perdamaian.
"Selama lima menit kami mendengar tembakan, kemudian sepi untuk sementara waktu dan kemudian tembakan-tembakan dimulai lagi," kata seorang ekspatriat, yang tinggal di dekat penjara, kepada AFP.
Kendaraan lapis baja dari pasukan MISCA kemudian berpatroli di daerah tersebut. Para pemimpin milisi lain terutama dari milisi Kristen yang telah meneror minoritas Muslim di negara itu mengatakan kepada AFP bahwa para tahanan mengeluhkan tentang kekurangan makanan.
''Kelompok yang berusaha kabur dari penjara itu ditangkap dalam operasi sapu bersih yang dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian pada 15 Februari di Bangui,'' kata pasukan itu.
Anggota MISCA dan warga mengatakan terjadi baku tembak antara milisi dan pasukan Chad MISCA di Bangui menyebabkan beberapa orang luka-luka di kedua pihak pada Minggu malam.