REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Australia menarik minat besar dari para investor properti Asia, menjadi yang paling populer bagi investor Indonesia. Selain Indonesia, negara ini juga menjadi tujuan investasi paling populer kedua bagi investor asal Malaysia, Singapura dan India.
Survei oleh Bank HSBC terhadap 7.245 orang kaya di tujuh negara Asia mendapati, 37 persen di antara orang kaya Asia saat ini memiliki investasi properti di luar negeri.
Studi HSBC itu memberi gambaran tentang jumlah investasi Asia yang mengalir ke sektor properti Australia dan dari negara-negara mana investasi itu berasal.
Di banyak negara, tujuan investasi paling populer adalah negara tetangga, misalnya China-Hongkong, atau Singapura-Malaysia.
Tapi di luar negara tetangga, Australia adalah pilihan investasi properti yang populer bagi orang kaya dari kebanyakan negara.
Di kalangan orang kaya Indonesia yang memiliki investasi properti di luar negeri, 19 persen memiliki properti di Australia, mengalahkan Singapura dan AS sebagai tujuan utama.
Proporsi tertinggi kepemilikan real estate Australia adalah di Malaysia, dimana 26 persen investor properti luar negeri mempunyai rumah di Australia, tapi Singapura mempunyai angka investor real estate luar negeri tertinggi, yaitu 36 persen.
Di negara-negara lain yang disurvei, 19 persen investor properti luar negeri Singapura mempunyai rumah di Australia, 18 persen dari India, 10 persen orang dari Hong Kong, 9 persen dari China dan hanya 5 persen dari Taiwan.
Tapi, karena China dan India populasinya jauh lebih besar daripada negara-negara lain dalam studi itu, jumlah investor diperkirakan akan lebih tinggi
Alice Del Vecchio dari HSBC mengatakan, pendorong utama popularitas Australia adalah letaknya yang relatif dekat dengan Asia dan kualitas hidup yang baik, yang oleh 71 persen respon dinilai lebih tinggi dari di AS atau Inggris.
"Pendidikan yang baik, sistem kesehatan yang baik, bahkan udara yang bersih dan standar hidup sangat penting," katanya kepada ABC.