REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Pemerintah sementara Ukraina, Rabu (26/2) malam, mengumumkan susunan kabinet baru. Berbagai reaksi muncul setelah pembacaan kabinet baru di Alun-alun Kemerdekaan Kiev.The New York Times melaporkan, berdiri di hadapan kerumunan puluhan ribu orang di Alun-alun 'pusat pemberontakan', veteran pejabat publik Arseniy P. Yatsenyuk mengumumkan susunan parlemen baru.
Parlemen baru sementara ini, nantinya akan mengendalikan Ukraina hingga pemilihan umum selesai digelar mei mendatang.Yatsenyuk ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara menggantikan Oleksander V Turchynov. Turchynov sendiri sejak Sabtu (22/2), telah dipilih oleh rekan-rekannya untuk menjadi juru bicara baru Parlemen Ukraina.
Ia diberi wewenang untuk melaksanakan tugas-tugas presiden dan bertanggung jawab atas negara.Seorang dokter yang juga penyanyi dan aktivis Olga Bogomolets, ditunjuk sebagai wakil perdana menteri untuk urusan kemanusiaan.
Sementara Aktivis dan wartawan Tatyana Chornovil diminta memimpin biro antikorupsi Ukraina. Pemimpin kelompok AutoMaidan Dmitro Bulatov ditunjuk sebagai menteri pemuda dan olahraga, aktor Eugene Nyschuk akan menjabat sebagai menteri kebudayaan.
Veteran diplomat Andrey Daschchitsa menjadi menteri luar negeri dan anggota Parlemen dan pemimpin gerakan protes Andrey Parubiy akan menjabat kepala dewan keamanan nasional.Pengumuman Parlemen baru Ukraina memunculkan banyak reaksi diantara masyrakat.
Ejekan dan seruan sambutan saling bersautan. Untuk sejumlah tokoh sorak-sorai terdengar saat nama mereka diumumkan, sebaliknya beberapa nama mendapat cemoohan.Sejumlah tokoh bahkan tak memiliki pengalaman dalam pemerintahan sebelumnya.
Mereka dipilih karena keaktifan mereka dalam gerakan pemberontakan. Namun untuk mengatasi berbagai permasalahah di Ukraina, khususnya ekonomi yang kian merosot, tak ada lagi waktu untuk negosiasi berlarut-larut. Salah seorang warga Alyona Murashko mengatakan, menyetujui pemilihan Bogomolets sebagai wakil perdana menteri untuk urusan kemanusiaan.
Tapi sebaliknya, ia menentang penunjukkan Yatsenyuk sebagai perdana menteri. "Saya tidak ingin melihat dia bahkan di kabinet sementara. Tak seorang pun dari partai-partai politik saat ini," kata Murashko. Ia pun mengaku senang pemilihan presiden akan diadakan pada bulan Mei.
Secara keseluruhan, susunan pemerintah sementara menyatakan Ukraina siap bergerak cepat untuk memperbaiki hubungan dengan Barat. Kabinet baru berpotensi menghidupkan kembali kesepakatan-kesepakatan politik dan perdagangan dengan Uni Eropa.
Pemilihan Yatsenyuk sebagai perdana menteri bukan tanpa pertimbangan. Sebagian orang berpandangan, Yatsenyuk secara teknis dengan pemahamannya yang kuat tentang kebijakan ekonomi dan urusan luar negeri, mampu mengatasi masalah di Ukraina.
Selama ini Yatsenyuk telah berpengalaman saat menjabat sebagai ketua parlemen, menteri luar negeri, menteri ekonomi dan kepala bank sentral. "Kita harus mengambil langkah-langkah yang sangat tak populer, karena pemerintah dan presiden sebelumnya telah membawa negara berada dalam keadaan keuangan yang membuat putus asa," kata Yatsenyuk pada BBC News.