REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman melantik Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Aceh Brigjen Pol M Husein Hamidi menggantikan Irjen Pol Herman Effendi yang memasuki masa purnabakti atau pensiun pada 28 Februari 2014.
Kapolri Sutarman memimpin dalam serah terima jabatan yang disaksikan oleh Wakapolri Komjen Pol Oegroseno, Inspektur Pengawasan Umum Komjen Pol Anton Bachrul Alam, Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komjen Pol Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar serta seluruh jajaran anggota Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/2).
"Dalam memasuki masa purnabakti, kita harapkan institusi Polri lebih memajukan organisasi serta tuntutan masyarakat untuk mewujudkan keamanan di Aceh," kata Sutarman.
Dia menjelaskan kondisi geografi, demografi serta politik di Aceh yang berbeda, sehingga menuntut kinerja Polri yang lebih profesional. "Kondisi tersebut berpotensi pada kerawanan agar tidak berkembang menjadi ancaman Pemilu 2014," katanya.
Contohnya, lanjut dia, pengrusakan salah satu posko pemenangan parpol di Aceh yang berujung pada pengrusakan, penganiayaan dan pengancaman terhadap kader parpol tertentu.
"Saat ini kondusif perlu dijaga kesinambungannya dapat menggunakan hak-haknya dalam Pemilu secara demokratis, sehingga pada saat melaksanakan pemilu tidak terjadi gejolak dan kita bisa menghadapinya, sehingga tidak terjadi lagi," katanya.
Selain itu, Sutarman menjelaskan secara geografis provinsi Aceh merupakan jalur yang strategis dalam penyelundupan dan peredaran senjata ilegal. "Letak geografis Aceh merupakan jalur internasional, sehingga memiliki potensi kerawanan yang sangat tinggi, senjata api perampokan dan ancaman-ancaman laut lainnya," katanya.
Sehingga, dia memerintah agar mengoptimalkan kepolisian perairan (Polair) serta masyarakat bersama-sama mencegah potensi kerawanan yang ada, rutin, terpadu dan evaluasi. "Saya yakin Polda Aceh, bisa meniadakan peredaran gelap senjata ilegal dengan memerlukan kegiatan khusus sehingga kejahatan serupa tidak terjadi lagi, agar masyarakat sadar akan keamanan di Aceh," katanya.