Jumat 28 Feb 2014 17:42 WIB

Thailand Minta Masyarakat Hindari Lokasi Protes Anti-Pemerintah

Anti-government protesters gather outside the Royal Thai Police headquarters as anti-government protest leader Suthep Thaugsuban (center, on vehicle) speaks during a rally in central Bangkok February 26, 2014.
Foto: Reuters/Athit Perawongmetha
Anti-government protesters gather outside the Royal Thai Police headquarters as anti-government protest leader Suthep Thaugsuban (center, on vehicle) speaks during a rally in central Bangkok February 26, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah sementara Thailand sejak Kamis kemarin menyarankan warganya untuk menjauhkan diri dari lokasi-lokasi protes anti-pemerintah demi keselamatan diri mereka sendiri.

"Kami menyarankan orang-orang untuk berada jauh dari lokasi protes dan tetap berada di rumah," kata Tarit Pengdith, anggota Pusat untuk Menjaga Ketentraman dan Ketertiban (CMPO) yang dikelola oleh pemerintah, seperti dikutip surat kabar the Nation, Jumat (28/2).

Saran itu dibuat menyusul serangkaian penembakan dan peledakan bom di lokasi protes pada beberapa hari terakhir, yang mengakibatkan kematian empat anak-anak dan orang lain, serta puluhan orang lainnya terluka.

"Kami percaya bahwa dalam keadaan seperti saat ini, sulit untuk membawa penyerang ke pengadilan dan membuat mereka mempertanggungjawabkan kerusakan-kerusakan yang mereka timbulkan," kata Tarit.

Kabarnya, lain 117 pos pemeriksaan keamanan dan pengawasan militer akan dibentuk di setiap lokasi unjuk rasa, lokasi rawan kekerasan dan daerah ramai di ibu kota Bangkok, untuk memperkuat 29 pos pemeriksaan yang sudah ada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement