REPUBLIKA.CO.ID, SIMFEROPOL -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Krimea, bagian besar Ukraina berbahasa Rusia, membentuk kabinet baru. Demikian kata juru bicara parlemen Vladimir Konstantinov kepada wartawan pada Jumat.
Ketua parlemen dan perdana menteri pro-Rusia yang baru diangkat, Sergei Aksenov, mengungkapkan nama menteri lain yang kemudian disiarkan layanan pers parlemen.
Krimea, republik otonom di dalam Ukraina, kini berada di tengah krisis di negara itu saat kelompok pro-Rusia bergerak menjauhkan diri dari parlemen nasional reformasi yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych pada Sabtu.
Parlemen Krime memberikan suara pada Kamis untuk menyetujui Aksenov, pemimpin Persatuan partai Rusia, sebagai kepala pemerintahan daerah.
Perdana menteri baru segera berjanji setia kepada Yanukovych yang sekarang berlindung di Rusia. Aksenov mengatakan ia masih menganggap Yanukovych sebagai kepala negara sah Ukraina.
Pada Kamis malam, parlemen memutuskan untuk mengadakan referendum rakyat tentang pemberian otonomi yang lebih besar untuk Krimea. Pemungutan suara dijadwalkan untuk hari yang sama dengan pemilihan presiden pada 25 Mei.
Pangkalan utama Armada Laut Hitam Rusia terletak di Semenanjung Krimea di pelabuhan Sevastopol. Kiev memperingatkan bahwa setiap tindakan tentara Rusia di luar pangkalan itu akan dilihat sebagai tanda agresi.
Moskow pada gilirannya mengatakan penempatan personel dan senjata di pangkalan yang ketat itu sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani kedua negara.