REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jarak pandang di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara, Ahad (2/3) malam kembali menurun menjadi hanya 2.000 meter akibat kabut asap menebal. "Setelah sempat membaik dengan 3.000 meter antara pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB, kini hanya 2.000 meter," kata Prakiraan BMKG Bandara Kualanamu, Noval Rambe di Medan, Ahad (2/3) malam.
Menurut dia, jarak pandang yang menurun itu dampak kabut asap yang berasal dari Sumut dan Riau yang kembali menebal. "BMKG berharap ada curah hujan seperti di Medan yang bisa mengurangi kabut asap di sekitar Kualanamu," ujarnya.
Mengenai ada kemungkinan penebalan kabut asap di Kualanamu dampak hujan di Medan yang membuat kabut asap bergerak ke Kualanamu di Deliserdang, menurut Noval bisa saja terjadi. "Pengaruh angin bisa saja. Ini sedang dipantau," katanya.
Meski jarak pandang semakin pendek, tapi angka 2.000 meter itu masih aman untuk penerbangan di Kualanamu. "Yang bahaya di bawah 1.000 meter seperti yang terjadi Minggu pagi," ungkapnya.
Di Medan, hujan yang turun sekitar pukul 21.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB membuat kabut asap sedikit tersaput. "Alhamdulillah hujan turun. Jadi kabut asap berkurang dan udara mulai bagus lagi dibanding sejak pagi yang buat sesak dan mata perih," kata Dini, warga Marindal, Medan.
Airport Duty Manager Bandara Kualanamu Djamal Amri, sebelumnya mengaku ada 28 penerbangan dari Bandara Kualanamu mengalami delayed bahkan penerbangan dari Aceh menuju Sumut terpaksa mendarat di Kuala Lumpur, Malaysia akibat kabut asap yang menyelimuti kawasan bandara itu mulai Ahad (2/3) pagi hingga sore hari.