REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai politisi yang akrab dipanggil Ahok itu potensial menjadi cawapres.
“Siapapun tokoh punya peluang yang sama untuk menjadi cawapres Bapak Prabowo jika memang tokoh tersebut punya potensi dan kompetensi. Termasuk diantaranya Bapak Ahok," ujar Fadli, dalam keterangan pers Gerindra, Selasa (4/3).
Fadli menilai Ahok mempunyai gaya kepemimpinan yang tegas. Ia juga menilai Ahok menunjukkan kinerja yang baik selama menjadi Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta. "Tentu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan," ujar dia.
Memang, menurut Fadli, Gerindra belum memutuskan nama pasti untuk mendampingi Prabowo dalam Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang. Namun, ia mengatakan, partainya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. "Banyak aspirasi dari masyarakat terkait tokoh yang diusulkan untuk mendampingi Bapak Prabowo," kata dia.
Fadli mengatakan, sempat muncul masukan untuk menyandingkan Prabowo dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Ada juga nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Tentunya aspirasi dari masyarakat menjadi masukan bagi kami,” ujar dia.
Namun, Gerindra tidak terburu-buru menentukan cawapres. Fadli mengatakan, partainya masih akan menunggu hasil Pemilu Legislatif (Pileg). Menurut dia, sekarang ini Gerindra terlebih dulu fokus menghadapi Pileg untuk bisa meraih suara terbanyak.
"Tentunya target kami adalah mendapatkan perolehan suara di atas 20 persen agar bisa mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri," kata dia.