Kamis 06 Mar 2014 10:07 WIB

Bakar Lahan Jadi Budaya Warga Riau, Sulit Diubah

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Muhammad Hafil
Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pembukaan lahan dengan cara dibakar masih dilakukan sebagian masyarakat Riau. Pembakaran lahan dinilai praktis dan mudah dilakukan.

Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan meminta pemerintah daerah memikirkan solusis agar budaya bakar lahan ini hilang. Salah satu caranya bisa dengan menyediakan traktor agar masyarakat bisa membuka lahan tanpa dibakar. "Akibat kebakaran ini yang untung hanya segelintir orang, tapi kerugiannya luar biasa pada masyarakat luas," katanya kemarin. 

Aksi warga ini dikhawatirkan membuat lahan lainnya ikut terbakar. Sustainability and Fire PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Inra Gunawan mengatakan pihaknya rutin melakukan patroli guna mencegah hal ini terjadi. Selama ini RAPP lebih banyak melakukan pemadaman di luar area konsesi.  

Kadang warga dikatakan menolak kehadiran petugas patroli pemadaman dengan berbagai alasan. Kalau hal ini terjadi, bantuan pengarahan dari Kepala Desa, camat dan lurah setempat pun dibutuhkan. "Masyarakat yang keberatakan bisa mengajukan Surat Keberatan Pemadam Kebakaran (SKPK)," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement