REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa (11/3) pagi menguat 23 poin menjadi Rp 11.387 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.410 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan kinerja yang baik. Alasan utama pada kinerja yang baik pada mata uang garuda itu adalah ekspektasi membaiknya ekonomi Indonesia," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (11/3).
Ia menambahkan kondisi itu akan terus menarik dana asing masuk ke Indonesia, kepercayaan investor akan tetap tinggi terhadap Indonesia yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. "Kepemilikan surat utang investor asing juga meningkat mencapai sekitar 1,9 miliar dolar AS pada tahun ini," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah diperkirakan terbatas setelah data ketenagakerjaan AS pada pekan lalu menopang harapan pertumbuhan pekerjaan yang lebih baik. "Meski AS terpengaruh faktor cuaca yang buruk, ekonomi AS ternyata masih cukup kuat pada bulan Februari," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan keyakinan investor terhadap Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun ini yang kondusif akan terus mendorong rupiah terapresiasi. Ia mengatakan bahwa keyakinan yang cukup baik itu akan mendorong investasi asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri.
Secara fundamental, ia menambahkan perbaikan ekonomi Indonesia juga berjalan sesuai dengan harapan, defisit neraca perdagangan Indonesia pada tahun ini akan cenderung mengalami penyusutan.