Kamis 13 Mar 2014 15:34 WIB

Embusan Asap Merapi Sulit Dideteksi

Rep: Nur Aini/ Red: Bilal Ramadhan
Dasar kawah Gunung Merapi.   (Republika/Bowo Pribadi)
Dasar kawah Gunung Merapi. (Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Gunung Merapi yang berstatus normal masih tercatat mengeluarkan letusan freatik dan embusan asap. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Subandriyo mengatakan letusan freatik dan embusan Gunung Merapi tersebut sulit diprediksi.

"Fenomena embusan dan freatik sulit dideteksi karena kegempaan tidak ada, gas akan keluar begitu saja," ujarnya ditemui di Sleman, Kamis (13/3).

Embusan asap Gunung Merapi pada Senin (10/3) membuat hujan abu vulkanik di sekitar lereng. Fenomena tersebut merupakan yang pertama terjadi pada 2014. Subandriyo mengatakan Gunung Merapi saat ini kaya gas dan tidak memiliki kubah lava sehingga yang terlihat adalah hembusan, bukan guguran lava.

Dengan aktivitas tersebut, Subandriyo menilai tidak ada cukup alasan untuk menaikkan status Merapi. Status Gunung Merapi, menurutnya, masih normal. "Merapi masih aman," tegasnya.

Aktivitas Merapi dengan letusan freatik dan embusan dinilai tidak cukup membahayakan. Ancaman Gunung Merapi dari aktivitas tersebut berupa hujan abu vulkanik. Namun, warga diminta untuk tetap waspada meskipun tidak perlu mengungsi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement