Jumat 14 Mar 2014 00:48 WIB

Gubernur Riau Mengungsi Karena Asap, Pemprov Membantahnya

Gubernur Riau Annas Mamun
Gubernur Riau Annas Mamun

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Asisten I Setdaprov Riau Abdul Latif membantah isu bahwa Gubernur Riau Annas Maamun meninggalkan Kota Pekanbaru dan tidak masuk kantor karena mengungsi akibat polusi asap yang melanda wilayah setempat makin parah.

"Tidak, buat apa dia (gubernur) mengungsi," kata Abdul Latif di Posko Satgas Tanggap Darurat Asap, Pekanbaru, Kamis malam.

Gubernur Riau Annas Maamun sejak Selasa (11/3) tidak terlihat masuk kantor, dan keberadaannya tidak diketahui bahkan oleh pegawai di Biro Humas Riau yang biasa menginformasikan kegiatan kepada wartawan.

Terakhir kali Annas menginjakan kaki ke Posko Satgas Tanggap Darurat pada hari Minggu (9/3), dan mengutarakan kepada wartawan bahwa dalam kondisi sekarang dirinya hanya bisa pasrah menghadapi kebakaran yang sulit ditanggulangi.

Selama kondisi polusi asap di Pekanbaru makin parah selama tiga hari terakhir, Annas bahkan juga tidak terlihat batang hidungnya.

Informasi yang beredar Annas Maamun pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Rokan Hilir, tempat ia sebelumnya menjadi Bupati. Kabarnya, Annas harus diungsikan karena umurnya yang sudah cukup tua, yakni 73 tahun.

Namun, Abdul Latif mengatakan Annas tidak mengungsi, melainkan sedang meninjau langsung bencana kebakaran di Kabupaten Bengkalis. "Dia (gubernur) masih di sini, sedang meninjau kondisi asap di Bengkalis," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun mikroblog pribadinya @SBYudhoyono memerintahkan agar para pejabat daerah di Riau berdiri paling depan untuk mencegah dan menangani masalah asap yang mengakibatkan banyak kerugian bagi masyarakat.

Bahkan, Presiden SBY memberi ultimatum agar pemda dan menteri terkait segera mengatasi kebakaran lahan dan asap. "Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau & para Menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan & pengendalian akan saya ambil alih," tulis Presiden.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement