REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK-- Lahan seluas 12 hektare yang akan dijadikan Taman BMW hingga kini masih belum nampak akan mulai dibangun. Di dalam areal pagar masih tampak sampah menggunung yang merupakan hasil buangan dari lingkungan warga sekitar.
Warga pun bertanya-tanya mengenai rencana pembangunan lahan kosong ini menjadi Stadion BMW. Pasalnya surat pengosongan lahan dari kelurahan juga sudah datang. Suhadi, salah satu warga yang bermukim di luar pagar utara areal tanah Taman BMW mengatakan tidak masalah dengan penggusuran.
Namun ia meminta kepastian kapan taman tersebut akan dibangun. "Orang belum mau dipakai lahannya, sudah bikin resah," ujarnya, Jumat (14/3).
Menurut Bambang Widodo, bendahara di Kampung Bayem, lurah setempat pernah menginfokan bahwa April depan akan masuk paku bumi. Namun, ia menyangsikan hal itu. "Namanya sudah sering ditipu, siapa tahu itu punya perusahaan mana yang titip," katanya.
Setelah diterimanya surat imbauan itu, warga tetap berkegiatan seperti biasanya. Mereka mengaku santai saja dengan imbauan itu. Walaupun sebagian memang trauma atas gusuran tahun 2008 lalu.
Sebelumnya sebanyak 1200 Kepala Keluarga menempati areal dalam pagar, yang kini akan dijadikan Taman BMW. Sebagian besar warga akhirnya pindah ke luar pagar sisi utara setelah rumahnya digusur dengan cara yang menurut Bambang tidak manusiawi. "Masa' bodoh saja lah, saya sudah bosan di Jakarta," ujar Bambang lagi.