REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Empat unit pompa air dirancang untuk menjaga kawasan jalan terowong atau underpass Simpang Patal, Palembang agar selalu kering sehingga tidak menganggu lalu lintas masyarakat tersebut.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Jalan dan Jembatan Metropolis Palembang Kementerian Pekerjaan Umum, Junaidi di Palembang, Minggu, menjelaskan, keempat alat itu dua diantaranya berupa pompa selam dan dua pompa apung.
Keempat pompa tersebut menjadi solusi kemungkinan terjadi genangan air disaat musim hujan meskipun mayoritas lahan kota pempek berupa rawa, katanya.
Menurut dia, pompa tersebut akan mulai dipasang ketika pelaksanaan bangunan utama dikerjakan.
Hal itu, mempermudah pelaksanaan proyek yang didanai APBN dari alokasi dana Kementerian Pekerjaan Umum.
Ia mengatakan, air yang berasal dari jalan terowong tersebut nantinya langsung dialirkan ke kolam retensi.
"Tak jauh dari underpass terdapat dua kolam retensi yang selama ini menjadi tempat penampungan sementara air," katanya.
Dia menjelaskan, meskipun dua kolam retensi dinilai cukup layak untuk mengalirkan air dari jalan terowong tetapi pihaknya meminta agar pemkot rutin normalisasi sehingga kapasitas tampung air tidak berkurang.
Apalagi, kolam retensi tersebut tidak hanya untuk menampung air dari "underpass" tetapi selama ini digunakan mengalirkan air dari pemukiman.
Sementara penutupan jalan terowongan Simpang Patal segera dilakukan untuk melanjutkan pelaksanaan pengerjaan proyek yang didanai APBN tersebut.
"Per 20 Maret akan dilakukan penutupan Jalan R Sukamto mulai dari depan Hotel Novotel sampai dengan perempatan Simpang Patal tetapi disediakan satu lajur untuk lalu lintas kendaraan ke arah Pusri dan Perumnas," katanya.
Dia menambahkan, pengerjaan pembangunan jalan di atas terowongan dijadwalkan dilaksanakan selama enam bulan.
Dengan demikian, secara bergantian akan dilakukan penutupan jalan dari jalur berbeda sampai jalan di atas terowongan selesai dibangun.
Proyek tersebut ditargetkan selesai Desember tahun ini dengan alokasi dana total sekitar Rp104 miliar dari APBN.