Senin 17 Mar 2014 23:55 WIB

Nunukan Kembali Alami Kekeringan Seperti Kejadian 2005

Logo BMKG
Logo BMKG

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara kembali mengalami kekeringan atau hari tanpa hujan selama tiga pekan seperti kejadian pada 2005 dengan suhu udara terasa ekstrim.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan, Eko Trisantoro di Nunukan, Senin menyebutkan kejadian serupa pernah terjadi pada 2005 lalu dengan waktu dan bulan yang sama.

Hari tanpa hujan yang melanda daerah itu sejak 25 Pebruari-16 Maret 2014, kata Eko Trisantoro.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama ini dan data yang dimiliki BMKG Kabupaten Nunukan merupakan hari tanpa hujan yang paling lama dibandingkan sebelumnya.

Eko Trisantoro mengungkapkan, kejadian hari tanpa hujan seperti sembilan tahun silam tidak diketahui penyebabnya tetapi informasi dari sejumlah daerah di wilayah utara Pulau Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia yang terletak di bagian utara mengalami hal yang sama.

"Kejadian yang sama pernah terjadi di Kabupaten Nunukan pada 2005 lalu pada bulan yang sama yakni Pebruari sampai Maret," ujar dia.

Ia mengakui kondisi cuaca berada di atas normal mencapai 34 derajat celcius namun belum dikategorikan cuaca ekstrim karena memang situasinya termasuk bulan kering atau tanpa curah hujan.

Masyarakat di daerah itu menganggap cuaca ekstrim karena terbiasa dengan hujan turun tiga hari sepekan, kata dia.

Kejadian ini, kata dia, hanya perubahan pola cuaca dan BMKG setempat sedang melakukan kajian terkait dengan hari tanpa hujan selama tiga pekan yang tidak berlangsung setiap tahun.

"Kami masih mengkaji terkait kejadian hari tanpa hujan panjang ini, karena tidak terjadi setiap tahun. Kejadian yang sama hanya pada 2005 lalu yang kondisi dan waktunya yang sama," terang dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement