REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Bursa Efek Indonesia atau BEI menyebutkan jumlah investor Sumatera Utara di pasar modal awal tahun ini meningkat pesat atau sudah 18.400 orang dari Desember 2013 yang masih 17.622 orang.
"Jumlah investor itu diharapkan bisa terus naik dengan akan digelarnya Pameran Keuangan dan Investasi yang akan diikuti perbankan dan lembaga keuangan lainnya di Medan 2-4 Mei," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Medan M. Pintor Nasution di Medan, Selasa.
Meski naik tajam, jumlah investor Sumut di pasar modal masih tergolong kecil sehingga edukasi perlu terus dilakukan.
Edukasi seperti yang dilakukan ke berbagai pihak termasuk universitas diharapkan bisa terus meningkatkan jumlah investor.
Tahun ini diharapkan, jumlah investor bisa naik 20 persen dari pencapaian akhir tahun 2013 yang mencapai 17.622 orang.
Tahun 2013, total investor pasar modal meningkat 11,7 persen dibandingkan posisi 2012.
Meski ada tahun politik,diperkirakan tidak akan berpengaruh terhadap minat calon investor.
"Mengingat kendala utama pertumbuhan investor Sumut adalah masih minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pasar modal, maka Pameran Keuangan dan Investasi dinilai sangat mengedukasi masyarakat,"ujar Pintor.
Apalagi, kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera dengan melakukan edukasi keliling menggunakan mobil keliling " Simolek" sudah mulai dijalankan.
Pada tahun ini, BEI Medan akan lebih fokus memperluas edukasi ke lima daerah yang berada di dekat Kota Medan yakni Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Deliserdang, dan Siantar.
"Edukasi penting ke daerah lain, karena 90 persen investor selama ini berasal dari Medan," katanya.
Project Coordinator SUMCONVEX-penyelenggara pameran, Putra Nasution menyebutkan, akan ada 60 stan yang dipersiapkan dalam eksibisi itu.
"Peminat pameran diharapkan semakin banyak karena potensi investor di Sumut masih sangat besar,"katanya.
Hasil pengamatan dan identifikasi, kata dia, masih rendahnya minat investor menggunakan jasa perbankan dan industri keuangan lainnya termasuk bermain di pasar modal karena kurangnya pemahaman di tengah masyarakat sehingga edukasi dinilai sangat penting.
"Pameran akan semakin mendekatkan perusahaan dan nasabah," kata Putra.