REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, meminta warga mengaktifkan kegiatan 3M (mengubur, menguras, menutup) dan pemberian abatesasi untuk mencegah penularan serangan penyakit demam berdarah dengue di daerah itu.
"Kita yakin kegiatan 3M dan pemberian abatesasi dapat memutuskan mata rantai penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD)," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman di Lebak, Rabu (19/3).
Ia mengatakan selama sepekan terakhir ini puluhan warga Kabupaten Lebak terserang positif penyakit DBD. Namun belum menimbulkan korban jiwa karena mereka cepat dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit.
Munculnya penyakit DBD tersebut akibat cuaca yang tidak menentu, terkadang hujan, terkadang kemarau. Kondisi demikian, populasi nyamuk aedes agepty sebagai pembawa virus DBD berkembangbiak.
Karena itu, pihaknya meminta warga mewaspadai penyebaran penyakit mematikan tersebut. "Kami mengajak masyarakat agar membiasakan kebersihan lingkungan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk DBD itu,"
Ia mengimbau seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Lebak mewaspadai penularan penyakit menular yang membahayakan bagi keselamatan jiwa manusia. Sebab saat ini terjadi peningkatan kasus DBD akibat cuaca yang tidak menentu itu.
Ia mengajak warga melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras, menutup), pemberian abatesasi juga gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Gerakan tersebut dinilai sangat efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD. "Saya kira gerakan 3M dan PSN lebih efektif dan mengeluarkan biaya sangat murah," katanya.
Menurut dia, gerakan 3M itu yakni menguras penampungan air/bak mandi, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan secara teratur.
Selain itu, mengenakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, menutup lubang potongan bambu dan menyebar abate di kamar mandi.
Penularan penyakit DBD, ujar dia, ditimbulkan akibat lingkungan kurang bersih, sehingga memungkinkan berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty.
"Kami minta warga tetap memerhatikan lingkungan di manapun berada, sebab pemberantasan nyamuk DBD harus melibatkan semua komponan masyarakat," katanya.