Rabu 19 Mar 2014 09:25 WIB

Bali Impor Permata untuk Bahan Baku Ekspor

Red: Julkifli Marbun
Permata dan batu mulia/ilustrasi
Foto: wowhuntershall.com
Permata dan batu mulia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perajin Bali banyak mengimpor perhiasan dan permata setengah jadi yang kemudian dihaluskan menjadi barang bernilai seni untuk kembali diekspor ke mancanegara, kata Made Muliarta pengusaha perhiasan perak di bengkel kerjanya di Gianyar, Rabu.

Nilai ekspor berbagai jenis kerajinan terutama berupa perhiasan dan permata jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan yang diimpor. Perhiasan yang didatangkan dari luar negeri setelah diolah kembali diekspor sehingga memiliki nilai lebih, ujarnya.

Berkat usaha seperti itu, Bali menjadi pasar internasional perhiasan dan permata buatan pengrajin mancanegara bersama hasil kerajinan masyarakat Pulau Dewata yang dipasarkan di daerah ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor khusus aneka barang perhiasan dan permata buatan pengrajin setempat selama Januari 2014 bernilai lima juta dolar AS, sedangkan impor barang sejenis hanya seharga 1,6 juta dolar AS atau surplus 3,4 juta dolar AS.