REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen menawarkan jadwal waktu kasar tentang kapan bank sentral bisa menaikkan suku bunga acuannya.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 114,02 poin (0,70 persen) menjadi ditutup pada 16.222,17.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 11,48 poin (0,61 persen) menjadi berakhir di 1.860,77, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melemah 25,71 poin (0,59 persen) menjadi 4.307,60.
Saham-saham tidak bergerak secara signifikan setelah pengumuman kebijakan awal Fed pada 18.00 GMT, yang, seperti yang diharapkan, melanjutkan rencana untuk memangkas kembali program stimulusnya.
Tetapi pernyataan dari Yellen selama konferensi pers telah mengguncang pasar, mengirim Dow ke serendah 16.126,29 sebelum saham-saham mengupas kembali kerugian mereka.
Yellen mengatakan kerangka waktu untuk menaikkan suku bunga bisa menjadi "pada urutan sekitar enam bulan" setelah berakhirnya stimulus, yang diharapkan pada kecepatan pengurangan stimulus saat ini pada akhir tahun.
Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan kerangka waktu menunjukkan pergeseran dari era suku bunga sangat rendah akan menjadi "lebih cepat dari yang pasar telah perkirakan."
Tetapi Hugh Johnson dari Hugh Johnson Advisors mengatakan, pasar menyalahartikan komentar itu.
"Respon spontan dari pasar adalah reaksi yang berlebihan," kata Johnson.
Aksi jual berkurang ketika pasar menyimpulkan "bahwa dia tidak mengatakan apa-apa yang secara signifikan berbeda dari apa yang diharapkan pasar," kata Johnson.
First Solar melonjak 20,6 persen karena perkiraan penjualan yang lebih tinggi. Penjualan bersih bisa setinggi empat miliar dolar AS pada tahun ini, 4,3 miliar dolar AS pada 2015 dan 4,5 miliar dolar AS pada 2016.
General Mills menguat 0,1 persen setelah hasil keuangannya beragam. Perusahaan mengatakan labanya memenuhi harapan, tetapi pendapatannya 4,38 miliar dolar AS lebih rendah dari 4,41 miliar dolar AS yang diperkirakan oleh para analis. Perusahaan makanan ini mengatakan cuaca musim dingin yang parah telah menekan hasilnya.
Raksasa perangkat lunak atau software Oracle turun 0,8 persen setelah labanya 68 sen per saham gagal memenuhi harapan 70 sen per saham.
Anggota Dow JPMorgan Chase mengumumkan perjanjian untuk menjual usaha komoditasnya senilai 3,5 miliar dolar AS kepada Mercuria Energy Group Limited, perusahaan perdagangan Swiss.
Saham JPMorgan naik 0,4 persen.
Pengembang KB Home naik 5,9 persen karena melaporkan kenaikan 21 persen pada potensi pendapatan perumahan mendatang dari pesanan menjadi 851,6 juta dolar AS. perusahaan juga melaporkan laba bersih sebesar 10,6 juta dolar AS, dibandingkan dengan kerugian sebesar 12,5 juta dolar AS pada periode setahun lalu.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS melonjak menjadi 2,77 persen dari 2,68 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,67 persen dari 3,63 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.