REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan kriteria utama figur calon wakil presiden yang akan mendampinginya adalah tokoh yang tidak berpaham ekonomi liberal. "Saya tidak akan memilih cawapres yang ingin membawa Indonesia menjadi negara liberal," kata Aburizal di sela perjalanan menghadiri kampanye terbuka di Medan, Kamis (20/3).
Aburizal menambahkan kriteria cawapres yang akan diusung partai berlambang pohon beringin itu harus memiliki pemikiran yang mendukung perekonomian untuk kesejahteraan rakyat bukan paham liberal yang hasil pembangunannya hanya dinikmati oleh elite ekonomi tertentu.
Hal ini, kata Aburizal, sesuai visi dan misi Partai Golkar yang tertuang dalam blueprint atau cetak biru pembangunan nasional di segala bidang sepanjang 30 tahun yang disebut "Visi 2045: Negara Kesejahteraan". "Pemerintah punya tugas melakukan intervensi yang pandai terhadap program-program kesejahteraan rakyat," jelas Aburizal.
Sampai saat ini, kandidat calon presiden dari Partai Golkar itu belum mau menyebut nama cawapres pendampingnya. Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu menegaskan akan mengumumkan nama cawapres usai Pemilu Legislatif 2014 sebagai bagian dari skenario Partai Golkar untuk meraih kursi legislatif guna memenangkan pemilu pemilihan presiden nanti.
Ia pun enggan menyebut secara spesifik apakah ingin pendamping laki-laki atau perempuan. "Orang Indonesia," katanya singkat.