Jumat 21 Mar 2014 17:07 WIB

Waspadai Uang Palsu Jelang Pemilu

  Polrestabes Bandung amankan sejumlah barang bukti uang palsu berupa pecahan Rp100 ribu dan Rp 50 ribu  di Bandung, Senin(24/2).   (foto : Septianjar Muharam)
Polrestabes Bandung amankan sejumlah barang bukti uang palsu berupa pecahan Rp100 ribu dan Rp 50 ribu di Bandung, Senin(24/2). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta kepada seluruh jajarannya agar waspada terhadap tindak pidana pemalsuan uang yang mungkin terjadi menjelang pelaksanaan Pemilu legislatif dan Pemilu presiden 2014.

"Menjelang pemilu seperti sekarang yang perlu diwaspadai adalah pemalsuan uang," kata Dit Reskrimum Polda NTB Kombespol Kurdi SIK di Mataram, Jumat (21/3).

Kurdi meminta kepada internal kepolisian untuk tetap waspada terhadap kemungkinan tindak pidana pemalsuan uang. Termasuk kepada seluruh personil yang tengah fokus terhadap pengamanan operasi Mantap Brata.

Dengan demikian, lanjut dia, tindak pidana umum seperti curas, curanmor dan pemalsuan uang yang diprediksikan akan meningkat menjelang pelaksanaan pemilu dapat diminimalisir.

Ia mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah guna memaksimalkan kekuatan polri yang tersisa untuk tetap rutin melakukan pengamanan patroli dengan cara efisiensi kekuatan.

Hal tersebut, lanjut dia, dapat dilakukan dengan cara membagi tugas. Bagi petugas yang sudah mendapat sprint untuk operasi Mantap Brata agar dilakukan efisiensi. Sementara sisa dari anggota yang tidak mengikuti operasi Mantap Brata itulah yang akan diberdayakan dalam mengantisipasi munculnya tindak pidana umum.

"Kami akan menggunakan kekuatan polri yang ada ini, jadi di satu sisi operasi Mantap Brata lancar, di sisi lain operasi rutin juga bisa dilakukan dengan baik," kata Kurdi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement