Senin 24 Mar 2014 16:16 WIB

Pembangunan Bandara Samarinda Dimulai

Rep: a/ Red: Bilal Ramadhan
Temindung airport in Samarinda, East klimantan, is inundated. (file photo)
Foto: Antara/Amirullah
Temindung airport in Samarinda, East klimantan, is inundated. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA-- Pembangunan landasan pacu Bandara Samarinda Baru (BSB) oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama investor PT Persada Invesment mulai dilaksanakan yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan sisi udara berupa landasan pacu sepanjang 2.500 meter.

"Pembangunan sisi darat telah tuntas dibangun pada tahun 2013, apabila ke depan pembangunan sisi udara dengan landasan pacu 2.500 meter sudah rampung, maka akan dapat didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing," ujar Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak saat peletakan batu pertama landasan padu bandara tersebut.

Selama ini, kata dia, pesawat jenis Boeing hanya mampu mendarat di tiga banadar di Kaltim, yakni Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Juwata Tarakan, dan Bandara Kalimarau di Berau, sehingga jika Bandara Samarinda Baru (BSB) tuntas, maka pesawat yang sama akan mendarat di Samarinda.

Dia mengharapkan keseriusan PT PI untuk dapat menyelesaikan konstruksi sisi udara BSB, agar kerja sama dengan kontraktor terdahulu yang pernah bermasalah tidak terulang lagi. Pemprov Kaltim juga tidak ragu memberikan kompensasi lahan seluas 5.000 hektare yang diminta PT PI untuk dijadikan tempat perawatan pesawat atau home base pesawat Lion Air.

Permintaan tersebut, menurut Awang, justru akan menguntungkan Kaltim karena pada rencana awal, fasilitas untuk perawatan pesawat Lion Air akan dibangun di Manado, Sulawesi Utara, tetapi ketika PI melihat posisi Samarinda yang bagus, maka mereka tertarik untuk membangunnya di Samarinda.

Dia mengatakan, pembangunan BSB secara resmi pertama kali dilakukan oleh Gubernur Kaltim terdahulu, yakni dimulai pada 17 September 2005. Sedangkan untuk pekerjaan fisiknya justru sudah pernah dilakukan sejak tahun anggaran 1995/1996 berturut-turut hingga tahun 1997/1998 melalui dana APBN. Selanjutnya pada tahun 1998/1999 melalui dana APBD Provinsi Kaltim.

Pembangunan saat itu menjadi terhenti karena ada beberapa hal yang menghambat, kemudian pembangunannya kembali dilanjutkan setelah dilakukan peletakan batu pertama untuk sisi darat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 24 Oktober 2012.

Saat itu juga kemudian ditandai dengan pembangunan paket 1 yang mencakup pembangunan sisi darat, paket 2 pembangunan terminal, dan paket 3 untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung bandara. Paket 1 di antaranya pengerjaan lahan, sedangkan untuk paket 2 pembangunan terminal seluas 15.000 m2, sedangkan untuk paket 3 yang merupakan fasilitas penunjang, bangunannya terdiri dari perkantoran, tower, genset dan lainnya yang semuanya telah tuntas pada 2013.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement