REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan Bandara Ahmad Yani, Semarang mengalami penundaan. Hal ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan seusai peresmian sambungan pipa gas baru di Perumnas Klender, Jakarta Timur, Selasa (25/3).
Penundaan terjadi lantaran terkendala soal lahan. "Karena lahannya bukan punya Angkasa Pura I, milik instansi lain," kata Dahlan.
Padahal segala persiapan yang dibutuhkan sudah matang. Mulai dari desain hingga dana yang dibutuhkan.
Pemilik lahan, lanjutnya, menghendaki ada pembicaraan lebih dulu mengenai prosedur penggunaan lahan sebelum pembangunan. Terutama soal biaya yang dibutuhkan untuk itu.
"Belakangan ketahuan instansi pemilik lahan ini menghendaki pembayaran yang lebih tinggi dibanding yang direncanakan," katanya.
Dahlan bahkan menyebutkan, kenaikan harga yang dikehendaki lebih tinggi empat kali lipat. Karena itu, pihak Angkasa Pura I tengah melakukan perhitungan ulang.
"Angkasa Pura tengah menghitung ulang karena biaya-biayanya kurang," ujarnya.