REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) meminta semua pihak untuk membantu memperbaiki kesejahteraan satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjuningrum mengatakan, KBS merupakan tempat yang jadi hutan hijau di tengah hutan beton Kota Surabaya. Tak hanya itu, KBS juga menyimpan begitu banyak kekayaan flora dan fauna yang luar biasa.
KBS juga sebagai tempat sumber ilmu yang dapat digali dan dioptimalkan pemanfaatannya sekaligus tempat rekreasi dan edukasi. Namun sayangnya, hal itu tidak didukung dengan kondisi KBS.
Ia menyebutkan, kondisi KBS memang sudah memprihatinkan sejak diambil alih dan dikelola oleh Pemkot Surabaya pada Juli 2013.
“Kondisi KBS saat itu minus karena sebagian sarana dan prasarana dalam keadaan tua dan rusak. Hampir 90 persen kondisi kandang KBS ambruk, rusak, dan becek,” katanya saat menjadi pembicara di seminar Pemkot Surabaya dengan tema 'Bersama Membangun Untuk Kejayaan KBS' di Kota Surabaya, Rabu (26/3).
Tak hanya itu, kandungan Nitrit dalam dosis tinggi juga ditemukan dalam air minum yang diberikan untuk satwa KBS. Padahal, kandungan Nitrit di air minum satwa berbahaya.
Beruntung, pihak ketiga seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya mau bekerja sama dengan pihaknya memperbaiki penyediaan air minum satwa. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya juga membantu pihaknya melakukan pengurasan saluran air.
Pihak Bank Mandiri, dia melanjutkan, juga membantu KBS memperbaiki fasilitas pengunjung. Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya melakukan pelatihan pegawai. Ratna mengaku, PDTS KBS juga terus berupaya memperbaiki kandang dan bekerja bakti setiap Jumat untuk menghijaukan dan menata taman. Bahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ikut turun tangan langsung untuk menghijaukan KBS.
“Namun kita harus terus berbenah dan masih membutuhkan banyak dukungan,” katanya.
Pihaknya masih membutuhkan banyak pelatihan untuk sumber daya manusia (SDM) yang ada dan pelatihan untuk manajemen pemeliharaan. Tak hanya itu, kata Ratna, PDTS KBS juga membutuhkan banyak arahan untuk renovasi atau pembuatan kandang.
Untuk itu, pihaknya mengajak warga Surabaya, lembaga, maupun perusahaan-perusahaan untuk berpartisipasi merawat dan memperbaiki kesejahteraan satwa melalui program sahabat satwa.
Anggota sahabat satwa terdiri dari empat kelompok yaitu perunggu dengan donasi Rp 500.000. Kelompok kedua yaitu perak Rp 1 juta kelompok ketiga emas Rp 2 juta, dan kelompok terakhir platinum Rp 5 juta. Dia menambahkan semua kontribusi anggota sahabat satwa akan disalurkan di satwa PDTS KBS sesuai permintaan sahabat satwa.