REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelajar di Medan diharapkan terus menyiapkan dirinya untuk menghadapi perdagangan bebas Asean atau Asean Community, karena dengan berlakunya pasar bebas tersebut, persaingan akan semakin ketat.
"Mau tidak mau kita harus terus berbenah, termasuk kalangan pelajar. Karena kalau tidak kita akan tertinggal," kata Asisten Ekonomi Pembangunan Wali Kota Medan Ir Qamarul Fatah saat membuka forum sosialisasi Asean (Asean Goes to School), Jumat.
Ia mengatakan sosialisasi tentang persiapan diri dinilai semakin bermakna dan penting, sebab selama ini forum-forum yang membahas tentang pasar bebas cenderung lebih banyak berbicara dari sisi persaingan perdagangan dan jasa.
Bila diamati, tidak banyak yang mengangkat tema kesiapan diri dari sisi sosial budaya, khususnya bidang pendidikan, yang sangat menentukan kualitas dan daya saing sumber daya manusia yang dimiliki.
Ketika Asean community diberlakukan, para pelajar akan memasuki masa tumbuh dan berkembang sebaga sumber daya manusia penerus dan penggerak pembangunan.
"Artinya pelajar harus menyadari daya saing dan kompetensi yang harus mereka miliki untuk menjadikan mereka lebih siap dalam menyongsong era Asean Community tersebut," katanya.
Menurut dia, untuk menghadap era Asean Community tersebut, semua pihak harus mempersiapkan diri, karena bila tidak siap untuk bersaing, tentunya akan tertinggal jauh.
"Tentunya di era ini semua produk akan masuk dari luar, dan bila kita kalah bersaing tentunya produk dari UMKM akan sulit dipasarkan. Untuk menghadapi era perdagangan bebas yang harus dipersiapkan adalah meningkatkan daya saing dan SDM," katanya.
Direktur Pelayanan Informasi Internasional Kominfo, Selamatta Sembiring, mengatakan, Asean berdiri tahun 1964 dengan tujuan meningkatkan kemajuan ekonomi, budaya dan keamanan.
Saat ini Asean menghadapi babak baru yaitu Asean community pada 2015.
"Asean community adalah terwujudnya komunitas Asean di tengah-tengah global masyarakat dunia, dengan mengedepankan tiga pilar yakni ketahanan dan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya," katanya.