Ahad 30 Mar 2014 00:24 WIB

Duh, Ilham Gagal Direhabilitasi Kecanduan Rokok

Kampanye anti rokok
Foto: VOA
Kampanye anti rokok

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sempat mendapatkan rehabilitasi kecanduan rokoknya oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak, Ilham bocah 10 tahun kembali kecanduan rokok. Bahkan untuk mendapatkan rokok ia nekat jadi calo.

Informasi dari ibunya, sejak dua tahun lalu dipelihara oleh Komnas PA, Ilham sempat kabur dan akhirnya memilih kembali ke rumah.

Walaupun sudah mendapatkan rehabilitasi dan sempat berhenti merokok selama beberapa minggu, namun kebiasaan bocah ini tidak bisa dihilangkan. Sampai saat ini Ilham bisa menghabiskan setengah bungkus rokok setiap hari.

Tapi, kadar kecanduannya berkurang karena sebelum direhabilitasi Ilham bisa menghabiskan rokok dua bungkus sehari.

"Untuk mendapatkan rokok Ilham nekat menjadi calo kendaraan umum, bahkan sempat tidak pulang beberapa hari karena dia pergi ke Bandung dan Jakarta," kata ibunya, Nenah, Sabtu (29/3).

Menurut Nenah, untuk mendapatkan uang Ilham juga sering menjadi calo angkot di Kota Sukabumi.

Bocah yang tinggal di Kampung Karawang Girang, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi ini juga pernah mengaku diberi minuman keras oleh anak jalanan dan pulang dalam keadaan mabuk.

Karena tidak kuat mendidik anaknya tersebut, ayah dari Ilham terpaksa memasungnya selama tiga hari saat baru pulang dari Bandung. Tujuan dipasung itu, agar bocah ini tidak kembali kabur dari rumah dan menakut-nakutinya.

Tapi saat ini Ilham tidak lagi dipasung karena bocah ini sudah trauma.

Selain itu. Ilham juga pernah ketahuan mencuri uang, hanya untuk membeli rokok. tapi kebiasaan merokoknya ini mulai berkurang karena sudah kecanduan main playstation dan setiap harinya hanya menghabiskan paling banyak enam batang rokok.

"Walaupun, sudah berkurang merokoknya tapi Ilham masih sering ngamuk jika tidak dibelikan rokok dan kopi. Sehingga, untuk membiayai Ilham yang saat ini bersekolah di SLB kami harus mengeluarkan uang Rp 25 ribu, padahal pendapatan kami tidak tentu setiap harinya karena ayahnya hanya bekerja menjadi tukang ojek," katanya.

Nenah hanya berharap kepada pemerintah dan Komnas PA agar bisa kembali melakukan rehabilitasi terhadap bocah tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement