Senin 31 Mar 2014 11:01 WIB

TNI AD: Tank Leopard Aman Melintas Jalan dan Jembatan

Rep: C62/Ali Yusuf/ Red: Julkifli Marbun
Leopard tank in Indo Defence 2012 in Jakarta (illustration)
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Leopard tank in Indo Defence 2012 in Jakarta (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden BJ Habibie mengkritik keras Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang membeli Main Battle Tank (MBT). Menurut Habibie dengan berat 60 ton Tank Leopard itu tidak bisa melewati jalan di Indonesia apalagi jalan yang memiliki jembatan pelintasan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan meski berat Tank Leopard kurang lebih 60 Ton, tapi sebenarnya MBT itu hanya memiliki tekanan jejak pada tanah hanya 0,8 kg/cm2 atau 8,9 Ton/m2. Tekanan ini relatif sama dengan Tank AMX-13 dengan berat 14,5 Ton dan Scorpion dengan berat 8 Ton.

Maka kata Andika dengan tekanan jejak 8,9 ton/m2. "Tank Leopard Sangat memenuhi syarat digunakan di jalan kelas satu dan dua di Indonesia. Dan sudah diatur dalam perda muatan sumbu terberat di jalan kelas ini bisa lebih dari 8 Ton/m2," kata Andi kepada Republika, Minggu malam (30/3).

Diceritakan Andika beban terbagi rata-rata Tank Leopard (q = 2,38 kNm2) masih lebih kecil dari Jembatan Kelas A & B (q = 4,46 kNm2) di Indonesia (lebar 6m, panjang 40m).

"Tank Leopard mampu manuver off road, di permukaan berlumpur, di sungai dengan kedalaman lebih dari empat meter," katanya.

Saat ini menurut Andika ada 140 negara pengguna MBT di seluruh dunia, dengan 65 jenis MBT yang berbeda. Khusus Tank Leopard digunakan oleh 20 negara besar 14,3 persen dari total MBT, mulai dari Australia, Austria, Brazil, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Indonesia, Italy, Lebanon, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, sampai Turki.

"Dari 20 negara tersebut itu hanya tiga atau 15 persen yang memiliki Padang Pasir. 85 persen dari negara-negara tersebut tidak memiliki padang pasir," katanya.

Andika berkata untuk penempatan 103 unit Tank Leopard TNI AD nantinya akan disimpan di masing-masing wilayah.

Misalnya di Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung (total 41) :

* 13 Leopard 2A4.

* 28 Leopard 2 RI.

Batalyon Kavaleri 8 Kostrad, Pasuruan (total 41) :

* 28 Leopard 2A4.

* 13 Leopard 2 RI.

- Pusat Pendidikan Kavaleri, Padalarang (total 4) :

T* 3 Leopard 2 RI.

* 1 Leopard 2A4.

- Kompi Kavaleri CAMB, Sentul :

* 13 Leopard 2 RI. 

- Kompi Kavaleri Pusat Latihan Pertempuran, Baturaja (total 4) :

* 4 Leopard 2 RI.

Disampaikan Andika dari kebutuhan 103 garasi Tank Leopard, 82 di antaranya atau 79 persen sudah selesai dibangun di berbagai lokasi tersebut.

"Sisanya akan diselesaikan tahun 2014," tutup Andika.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement