Selasa 01 Apr 2014 19:34 WIB

Menelusuri Kata Haq dalam Alquran (1)

Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi

Oleh: Erdy Nasrul

Sebelum menjalani hukuman mati, seorang sufi, Hussein bin Manshur al Hallaj, berjalan sambil dikawal aparat.

Ketika melihat kerumunan orang, dia berkata lantang, “Haq, haq, haq, ana al-haq (kebenaran, kebenaran, kebenaran, akulah kebenaran).” Dia pun harus menjalani hukuman mati atas pernyataannya yang kontroversial itu. Lantas, apa sebetulnya makna al-haq?  

Ensiklopedia Alquran: Kajian Kosakata Menulis menjelaskan bahwa kata yang terdiri atas huruf haa dan qaf itu maknanya berkisar pada kemantapan sesuatu dan kebenarannya. Lawan dari yang batil atau lenyap adalah haq, demikian juga yang mesti dilaksanakan atau yang wajib.

Nilai-nilai agama adalah haq karena nilai tersebut selalu mantap, tidak dapat diubah-ubah. Sesuatu yang tidak berubah, sifatnya pasti, dan sesuatu yang pasti menjadi benar dari sisi bahwa dia tidak mengalami perubahan.

Syekh an-Nasafi dalam Syarh al-Aqaid menegaskan bahwa kebenaran itu tetap, tidak berubah. Dia mengatakan, “Haqiqat as-syai' tsabitah wa al- ilmu biha mutahaqqiqah, khilafan lissufasthaiyah (hakikat sesuatu adalah tetap. Pengetahuan tentangnya adalah benar, tidak seperti pendapat kaum sofis).”

Di dalam nama-nama Allah SWT terdapat nama al-Haq, yaitu yang benar-benar ada, dan keberadaan-Nya serta hak-Nya untuk disembah adalah pasti.

Ibnu al-Qayyim al-Jauzi mengatakan, barang siapa yang tidak mengenal al-haq, dia adalah orang yang sesat.  Barang siapa yang mengenal al-haq, tetapi lebih mementingkan selain al-haq, dia adalah orang yang dimurkai.

Al-Haq adalah lawan dari al-bathil (kebatilan). Al-haq adalah sebagaimana yang dinyatakan Ibnu Taimiyah, yaitu dua jenis, Haq maujud (kebenaran yang ada). Kewajiban manusia adalah mengetahuinya dan jujur di dalam memberitakan ilmu.

Sedangkan, lawannya adalah kebodohan dan dusta. Kedua adalah haq maqshud (kebenaran yang dituju). Yaitu, yang bermanfaat bagi manusia. Kewajiban manusia adalah menghendakinya dan mengamalkannya. Sedangkan, lawannya adalah menghendaki kebatilan dan mengikutinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement