Jumat 04 Apr 2014 10:58 WIB

Uji Coba E-Ticketing KM Kelud Berlajalan Lancar

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Hazliansyah
Penumpang mengantre naik Kapal Motor (KM) Kelud milik PT Pelni.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Penumpang mengantre naik Kapal Motor (KM) Kelud milik PT Pelni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses uji coba pembelian tiket elektronik (e-ticketing) PT Pelayaran Nasional Indonesia berjalan lancar. Jika awalnya pembelian e-ticket hanya untuk KM Kelud, maka ke depan seluruh perjalanan akan melalui proses ini.

Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni, Rita Trianasari mengatakan, proses penjualan e-ticketing yang dimulai sejak Januari berjalan dengan baik. Khususnya uji coba perjalanan KM Kelud, dari Tanjung (Tj) Priok menuju Sekupang, Batam, Tanjung Balai, Karimun dan Belawan, Medan.

Artinya, tutur dia, tujuan utama untuk memberi kemudahan kepada penumpang menggunakan angkutan laut sudah tercapai. Tak hanya mudah, prosesnya pun lebih cepat.

Menghilangkan penumpang tanpa tiket juga cukup berhasil. Asisten Manajer Pemasaran PT Pelni Pelabuhan Tj Priuk, Taufik MR, mengakui para free rider saat ini hampir tidak ada. Karena kontrol arus penumpang jadi jauh lebih ketat.

Proses pengecekan, mulai dari pemeriksaan tiket saat masuk pintu, kemudian identitas ke kapal hingga sweeping di dalam kapal juga dilakukan.

Jika sebelumnya dari 2 ribu penumpang kadang ditemukan 20 orang tanpa tiket, saat ini hampir tidak ada.

Terkait kemudahan, kini satu orang pemesan bisa memesan hingga 20 orang. Sementara untuk tiket di pintu awal masuk bisa hingga empat orang.

''Kami ingin bertranformasi seperti kemudahan penumpang naik pesawat terbang,'' tutur dia kepada Republika, Jumat (4/4).

Apalagi, kini PT Pelni telah bekerjasama dengan Kantor Pos untuk memudahkan pemesan. Ke depan PT Pelni juga akan menggandeng perseroan waralaba Indomaret.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement